Sabtu, 30 April 2011
SMA 1 Magetan Ajak Catherine Belajar Tari Jawa
Nah, ini giliran SMA 1 Magetan unjuk gigi.
Pada suatu kesempatan, tepatnya ketika seorang pelajar AFS dari Jerman bernama Catherine berkunjung ke kota Magetan yakni di SMA 1 Magetan, ia mendapat pengalaman yang berharga. Selama seminggu Catherine menetap di Magetan, selama seminggu pula ia bersekolah di SMA 1 Magetan.
Dari bahasa Jawa hingga tarian jawa Catherine pelajari selama di Magetan. Hari-hari seminggu itu pula ia habiskan untuk mengenal segala seluk beluk SMA 1 Magetan dan kebudayaannya.
Pada suatu kesempatan, tepatnya ketika seorang pelajar AFS dari Jerman bernama Catherine berkunjung ke kota Magetan yakni di SMA 1 Magetan, ia mendapat pengalaman yang berharga. Selama seminggu Catherine menetap di Magetan, selama seminggu pula ia bersekolah di SMA 1 Magetan.
Dari bahasa Jawa hingga tarian jawa Catherine pelajari selama di Magetan. Hari-hari seminggu itu pula ia habiskan untuk mengenal segala seluk beluk SMA 1 Magetan dan kebudayaannya.
Yuk ikut Menari Cak Cak Cak Cak Cak \^o^/
Siapa sih yang tidak mengenal Bali? Bagi yang menjawab "aku!" berarti dia adalah warga negara Indonesia yang super jadul. Karena sejak zaman dahulu hingga sekarang Bali telah dikenal oleh dunia. Memang pernah beberapa saat yang lalu Bali pernah tenggelam karena peristiwa bom bunuh diri yang menewaskan ratusan jiwa, namun karena keeksotisannya Bali kembali menarik hati para wisatawan lokal dan mancanegara.
Sekarang mari kita berbicang-bincang mengenai budayanya. Bali memiliki banyak sekali kebudayan yang indah dan menawan serta patut untuk diakui dunia. Salah satunya adalah tari Kecak.
Tari Kecak adalah suatu gerakan kekompakan yang dilakukan oleh para kaum laki-laki warga bali dengan diiringi teriakan cak cak cak cak cak cak... Butuh konsentrasi dan latihan yang mantab agar tarian Kecak dapat tercipta. Sebab tari Kecak memerlukan kekompakan, konsentrasi dan sense of human dari penarinya. Selain itu, tari unik ini dilakukan dalam kondisi tidak sadar oleh para penarinya. Karena merupakan sarana komunikasi dengan tuhan, roh atau leluhur. Woww keren kan?
Sekarang mari kita berbicang-bincang mengenai budayanya. Bali memiliki banyak sekali kebudayan yang indah dan menawan serta patut untuk diakui dunia. Salah satunya adalah tari Kecak.
Tari Kecak adalah suatu gerakan kekompakan yang dilakukan oleh para kaum laki-laki warga bali dengan diiringi teriakan cak cak cak cak cak cak... Butuh konsentrasi dan latihan yang mantab agar tarian Kecak dapat tercipta. Sebab tari Kecak memerlukan kekompakan, konsentrasi dan sense of human dari penarinya. Selain itu, tari unik ini dilakukan dalam kondisi tidak sadar oleh para penarinya. Karena merupakan sarana komunikasi dengan tuhan, roh atau leluhur. Woww keren kan?
Label:
Tariannya
|
2
komentar
Jumat, 29 April 2011
Sekarang Kita Bicara tentang Bahasa
Suatu negara pasti tidak lepas dengan yang namanya bahasa daerah. Indonesia pun memiliki bermacam bahasa daerah yang memukau diantaranya bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Betawi dan masih banyak lainnya.
Dari sekian aneka bahasa daerah, mari kita ulas sedikit tentang bahasa Jawa. Bahasa yang memiliki penggolongan menurut kepada siapa pembicaraan itu dituju, yakni ngoko untuk lawan bicara dengan umur yang sepadan dan kromo untuk orang yang lebih tua.
Selain warga asli Indonesia, warga negara lain pun ikut mempelajari bahasa ini. Contohnya saja pelajar asli Australia yang menjadikan bahasa Jawa sebagai mata pelajaran di salah satu sekolah di sana. Suriname pun tak kalah dengan Australia, negara ini pun juga ikut mempelajari bahasa Jawa. Bahkan presiden dari Suriname sendiri adalah keturunan dari Jawa yakni Semarang.
Suatu hari peristiwa lucu dialami Paul Sumoharjo, seorang presiden negara Suriname. Saat ia menghadiri pertemuan di Semarang ia diajak bicara oleh orang jawa asli dan dia menjawab dengan fasih pertanyaan demi pertanyaan menggunakan kromo inggil bahkan dia mengaku tidak bisa berbahasa Indonesia.
Tidak malukah kita bila warga asing saja lebih pintar berbahasa Jawa daripada kita?
Ning Nang Ning Gong Suara dari Indonesia
Ning nang ning gong... Bunyi alat musik tradisional asli Indonesia ini terdengar santun dan damai di telinga pendengarnya. Dialah gamelan, kelompok alat musik yang terdiri dari kendang, gong, kenong, demung, saron, kempul dan slenthem. Benar-benar aneh namanya di telinga kita namun perpaduan suara yang dihasilkan sungguh memukau.
Gamelan adalah alat musik tradisional yang berasal dari pulau Jawa. Biasanya dimainkan ketika ada kegiatan atau upacara adat di pulau Jawa. Seiring dengan perkembangannya, gamelan dimainkan bersama penyanyi Jawa yang bersuara khas dan melengking, meliak-liuk, sebuatan penyanyi itu adalah sinden.
Bukan hanya masyarakat pulau Jawa saja yang mengenal alat musik ini, seluruh Indonesia telah mengenalnya. Dunia pun ikut mengakui keindahan gamelan.
Label:
Instrument
|
0
komentar
Rambu Solo
Ini bukan budaya dari kota Solo melainkan nama sebuah upacara kematian khas suku Toraja, Rambu Solo. Suku Toraja yang berada si Sulawesi Selatan ini memiliki adat istiadat yang unik dan menarik.
Kematian yang biasanya identik dengan perenungan, kesedihan dan bukan keramaian, berbanding terbalik dengan keadaan kematian di Suku Toraja. Rambu Solo adalah nama upacara kematiannya. Meriah, menyatu dengan alam, dan yang pasti memerlukan biaya yang besar.
Rambu Solo` adalah ritual yang sangat panjang dan melelahkan. Sebab kematian bukanlah akhir dari segala risalah hidup. Maka, suatu kewajiban bagi keluarga untuk merayakan pesta terakhir sebagai bentuk penghormatan kepada arwah yang akan menuju ke alam puya atau alam baka.
Magetan juga Punya Budaya
Magetan yang termasuk kota kecil di Indonesia juga memiliki aset budaya yang selalu di jaga kelestariannya. Salah satu budaya itu adalah Larung Sesaji yang dilakukan warga Magetan setiap bulan jawa yakni Ruwah atau lebih tepatnya menjelang bulan Ramadan.
Prosesi larung sesaji diawali dengan kegiatan kirab Tumpeng Gono Bahu dari Kelurahan Sarangan menuju pinggir Telaga Sarangan. Kemudian disusul dengan iring-iringan kirab diawali dengan pasukan berkuda, lalu barisan putra dan putri asali daerah Magetan, kemudian Tumpeng Gono Bahu, dan diakhiri dengan tokoh prajurit.
Inti acaranya adalah melarungkan tumpeng yang bernama Goho Bahu setinggi 2,5 meter di telaga Sarangan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Sarangan atas kehidupan dan rahmat yang diberika Tuhan yang Maha Esa. Masyarakat sekitar percaya bahwa dengan dilakukannya ritual ini dapat menolak bala.
Dunia telah Mengakui Keindahan Tari Saman
Tari Saman merupakan salah satu dari begitu banyaknya budaya Indonesia yang sangat indah dan pantas bila dunia mengakuinya. Bukan hanya keindahannya, namun kekompakan serta cerita yang dibawakannya membuat orang yang melihatnya merasa terpukau.
Butuh latihan keras untuk dapat menampilkan tari Saman secara maksimal. Selain itu, latihan yang intensif juga membantu agar penari terhindar dari cedera karena benturan antar sesama penari.
Dari usaha dan ketelatenan yang diciptakan, tari Saman semakin membuat penikmatnya tercenga dan bertepuk tangan, hingga mancanegara pun mengakuinya. Sebagai bukti, tarian tradisional asal Aceh itu mendapat perhatian dari Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya (UNESCO) guna diakui sebagai warisan budaya dunia pada 19 November 2011 di Intangible Heritage Bali.
Label:
Tariannya
|
0
komentar
Pedang Indonesia
Aset Indonesia yang patut dikenal dunia salah satunya adalah keris. Senjata tradisional ini telah ada sejak abad ke-9 dan tersebar tersebar di berbagai wilayah Nusantara seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Lombok, dan Sulawesi. Bentuk keris awalnya hanya berbentuk bulat biasa. Seiring perkembangan, keris mengalami metamorfosa menjadi berbilah lurus panjang dan berbilah kelok (selalu berbilang ganjil). Mendengar kata keris mungkin pikiran Anda langsung tertuju pada kisah pembuat keris Mpu Gandring dalam kisah Ken Arok dan Ken Dedes. Itulah sebabnya keris dipercaya memiliki kekuatan supranatural.
Adalah Haryono Haryoguritno, seorang pencinta seni dan budaya, yang memperjuangkan keris sebagai warisan dunia. Lebih dari separuh usianya didedikasikan dengan melakukan penelitian terhadap warisan ini. “Keris merupakan ekspresi seni yang penuh falsafah, simbol, dan nilai,” ujarnya. Hingga akhirnya pada 2005, UNESCO mengakui keris sebagai warisan dunia atau tepatnya “A Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity”. Indonesia adalah satu dari tiga negara selain Jepang dan India yang memiliki dua mata budaya yang diakui UNESCO.
Si Lengket yang Memikat
Jenang kudus, dialah si lengket yang memikat. Salah satu makanan khas Indonesia yang mulai mendunia ini menyiratkan pergumulan usaha dalam tempo relatif panjang dan sarat tantangan serta bukan sebuah kebetulan.
Sebelumnya mari kita mengenal dahulu apa itu jenang. Jenang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, asal kata dari bahasa Jawa yang artinya sejenis penganan. Dibuat dari adonan yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula jawa.
Asal usul jenang kudus menurut cerita rakyat, jenang kudus lahir ketika Sunan Kudus (salah satu anggota Wali Sanga) menguji kesaktian salah satu muridnya yang bernama Syech Jangkung alias Saridin dengan menyuruhnya memakan bubur gamping di tepi Sungai Gelis di wilayah Desa Kaliputu.
Padahal, gamping adalah salah satu hasil tambang yang sebagian besar mengandung kalsium karbonat dan biasanya dicampur dengan semen untuk digunakan sebagai bahan pembuatan tembok.
Kita Bahagia Indonesia Punya Angklung
Kini angklung mulai diakui dunia bahkan dijadikan sebagai warisan budaya dunia yang dilaksanakan pada tanggal 15 November 2010 di Kenya (Afrika Timur). Sebelum dikukuhkan, angkung diteliti dulu oleh para ahli yang menjadi anggota komite Intangible Cultural Heritage (ICH). Indonesia merupakan salah satu negara anggota komite ini.
Duta Besar Indonesia di UNESCO, Tresna Dermawan Kunaefi mengungkapkan angklung nantinya akan dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia non-material, atau World Intangible Heritage.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rahman mengatakan setelah dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia maka angklung tidak akan diakui sebagai milik negara lain.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rahman mengatakan setelah dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia maka angklung tidak akan diakui sebagai milik negara lain.
“Kalau Malaysia ingin memiliki tidak apa-apa, boleh saja. Batik juga Malaysia boleh memiliki. Tetapi sumber mata airnya di mana? Itu harus diketahui. Dan sumber mata air dari batik pasti di Indonesia, bukan di dunia lain,” ujar Prof. H. Arief Rahman.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyambut baik pengukuhan itu dan untuk terus melestarikan angklung, pemerintah Provinsi Jawa Barat selanjutnya akan memasukkan angklung ke dalam kurikulum sekolah sebagai mata pelajaran muatan lokal.
Langganan:
Postingan (Atom)
WELCOME
JENDELA BUDAYA
Kenali budaya kita, karena "bermacam budaya ada di Indonesia" !
About Me
- Pencari Budaya
- Kami lah pencari budaya. Kami lah pengamat budaya. Kami lah penikmat budaya. Kami lah pengritik budaya. Karena kami adalah warga asli Indonesia. Setiap insan berhak beropini, maka kami tuangkan segala inspirasi budaya kami dalam blog ini. Karena Indonesia kaya, kaya, dan sangat kaya akan budaya pribumi
Labels
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Blog Archive
-
▼
2011
(12)
-
▼
April
(10)
- SMA 1 Magetan Ajak Catherine Belajar Tari Jawa
- Yuk ikut Menari Cak Cak Cak Cak Cak \^o^/
- Sekarang Kita Bicara tentang Bahasa
- Ning Nang Ning Gong Suara dari Indonesia
- Rambu Solo
- Magetan juga Punya Budaya
- Dunia telah Mengakui Keindahan Tari Saman
- Pedang Indonesia
- Si Lengket yang Memikat
- Kita Bahagia Indonesia Punya Angklung
-
▼
April
(10)
Jam berapa sekarang?
The Best of Indonesia?
by : BTF
Diberdayakan oleh Blogger.